Sudah Tak Takut COVID-19, Ratusan Juta Warga China Liburan


 Industri travel benar-benar terpukul karena COVID-19. Maskapal United Airines serta American Airlines di Amerika Serikat belakangan ini serta merumahkan 32 ribu karyawan karena epidemi ini.

Rujukan Tepat Bermain Togel

Tetapi, semuanya tidak sama di China. Beberapa ratus juta orang di negara itu mulai semangat jalanan pada minggu Hari Nasional.


Dikutip ABC Australia, Jumat (2/10/2020), tempat objek rekreasi yang tawarkan panorama di negeri disampaikan sudah dipadati pengunjung. Walau sebenarnya umumnya perjalanan ke luar negeri bertambah cepat pada awal bulan Oktober.


Berdasarkan catatan media lokal, pada tahun 2019 ada 800 juta orang yang belibur di minggu Hari Nasional.


Meskipun China belum dipastikan bebas dari epidemi COVID-19, koran lokal People's Daily memprediksi ada 600 juta orang yang akan lakukan perjalanan dalam negeri pada 2020.


Walau angka wisatawan ditengah-tengah epidemi COVID-19 lumayan besar, Profesor Brian King dari Sekolah Manajemen Perhotelan serta Pariwisata di Kampus Politeknik Hong Kong menjelaskan angka itu termasuk "sedikit konvensional".


"Menurut saya perjalanan udara malah semakin lebih tinggi dari tahun 2019 sebab penerbangan China sudah mengubah kemampuan perjalanan internasional ke lokal serta tawarkan harga yang mengundang selera," tuturnya.


Menurut analisis data dari firma ForwardKeys, kehadiran lokal di lapangan terbang China capai 86 % dari tahun 2019 dengan jumlah reservasi capai 98 %.


Siyu Zhang, bekas agen perjalanan di Xi'an, menjelaskan banyak daerah rekreasi akan dipadati semakin banyak pengunjung dibandingkan beberapa tahun awalnya.


Dia dahulunya ialah anggota dari team perjalanan internasional, tetapi sebab sepinya pemesanan karena epidemi, Syu putuskan untuk keluar dari teamnya.


Seperti umumnya masyarakat, Siyu merencanakan untuk lakukan perjalanan ke propinsi Sihuan di minggu Hari Nasional.


Meskipun tidak berapa cemas akan keselamatan keluarganya, dia pilih untuk tempuh perjalanan 500 km dengan mobil dibanding naik pesawat.


"Tidak ada perbedaannya perjalanan dengan transportasi udara atau kereta, penumpang tetap duduk bersebalahan, serta tidak ada pemantauan yang ketat sekali," katanya.


"Tetapi jika bawa mobil, tidak ada yang penting dicemaskan, dengan cara lebih aman."Tidak sama dengan Siyu, Shengwei Ye, yang merencanakan untuk ke Xinjiang, menjelaskan tidak cemas mengenai cara keselamatan berkaitan COVID di pesawat.


"Gunakan saja masker, waspada, efeknya tidak tinggi," tuturnya.


Bila sampai terjangkiti, dia tidak cemas sebab memandang sarana kesehatan China lumayan baik serta telah eksper mengatasi virus.


"Serta bila terjangkiti, efek kehilangan nyawa sangat kecil."


Yifan Zhan, periset senior di Instansi Riset Kesehatan Walter serta Eliza, menjelaskan minggu Hari Nasional yang disebutkan Minggu Emas adalah eksperimen skema pengaturan penyebaran virus di China.


Dia menjelaskan China pada umumnya sukses mengatur epidemi, dengan skema karantina hotel yang ketat untuk hindari penyebaran dalam komune.


"Seputar 600 juta orang akan melancong tahun ini akan memunculkan beban lumayan berat pada skema pengetesan serta pengaturan, hingga mungkin berefek semakin besar," kata Dr Yifan.


"Tetapi, jika lihat asumsi tidak ada sumber penyebaran, efek timbulnya penyebab penyebaran dalam komune sangat kecil."


China masih menulis seputar 20 masalah penyebaran baru /hari dengan keseluruhan 382 masalah COVID-19 yang aktif sekarang ini.


Menteri Budaya serta Pariwisata China sudah keluarkan larangan ketat supaya beberapa tempat rekreasi cuman menjalankan 75 % dari kemampuan umumnya dengan skema booking dengan cara 'online'.


Untuk beli ticket online, beberapa wisatawan harus memberikan nama komplet mereka, sesaat mereka yang mempunyai keperluan dapat melakukan dengan mengirim melalui alamat pos.


Temperatur tubuh akan diukur sebelum masuk di tempat objek pariwisata.


Untuk agen perjalanan, Siyu menjelaskan situasi bagian pariwisata mulai beralih dalam beberapa waktu paling akhir, sesudah mimpi jelek yang mereka rasakan pada awal tahun.


"Perjalanan antar propinsi sudah dibuka kembali lagi di bulan Juni serta tempat rekreasi sudah didatangi oleh beberapa wisatawan." katanya.


"Mereka telah menanti hampir enam bulan lamanya serta ingin dapat kembali lagi lakukan perjalanan."


Kementerian Perdagangan China meluncurukan kampanye namanya Bulan Promo Mengonsumsi pada 9 September lantas, dengan mengadakan 2.800 acara di 179 kota dengan arah "melepas kekuatan mengonsumsi, menggerakkan perkembangan mengonsumsi, serta lebih penuhi keperluan warga untuk kehidupan yang lebih bagus ".


Data sah pada tahun 2019 memperlihatkan mengonsumsi memberi 57,8 % dari perkembangan ekonomi China serta jadi penggerak penting perkembangan ekonomi semasa enam tahun beruntun.


Profesor Brian dari Kampus Politeknik Hong Kong menjelaskan China mempunyai gagasan nasional yang mempunyai tujuan untuk menggerakkan perkembangan mengonsumsi.


"China mempunyai tingkat tabungan yang tinggi serta idenya untuk menggerakkan customer supaya keluarkan uang untuk service serta pengalaman," tuturnya.


"Pariwisata mainkan peranan penting … dengan satu,4 miliar orang serta infrastruktur yang saat ini benar-benar berubah, seperti rel berkecepatan tinggi selama 36.000 km, pemerintahnya menyarankan pariwisata untuk fasilitas untuk membuat kebanggaan nasional serta merangsang ekonomi."


Lapangan terbang di Wuhan mulai dibuka kembali lagi selesai lockdown ditarik. Kota Wuhan jadi pusat epidemi penebaran virus corona. Wuhan pernah di lockdown semasa 2 bulan buat kurangi penebaran Covid-19.


Postingan populer dari blog ini

Certainly there certainly are actually numerous misconceptions of beginning

brings a mutation in the surge health

Old-school cool at the beating heart of Bedok